Kamis, Agustus 07, 2008

Merasa Dibohongi, Kepala Sekolah Kesal

NUNUKAN- Sejumlah kepala sekolah di Nunukan menyesalkan tindakan Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Walijo, yang tidak transparan menjelaskan maksud undangan untuk hadir di kejaksaan negeri Nunukan pada Selasa (5/8) lalu.
Padahal, mereka sebelumnya tidak mengetahui, kalau undangan itu terkait upaya hukum yang dilakukan pihak kejaksaan menyangkut dugaan pungutan liar yang dilakukan pihak sekolah.
Kepala SMA 2 Nunukan Husin Manu mengatakan, sebelumnya mereka tidak pernah tahu kalau mereka akan dimintai keterangan oleh jaksa.
“Kami hanya diundang Disdik, disuruh hadir di kejaksaan. Tapi sampai disana ternyata kami diinterogasi macam-macam. Ada apa ini?,”tanya dia.
Menurut Husin, dirinya tak menyangka jika setelah diundang di disdik, para kepala sekolah dan orang tua murid itu justru diarahkan ke kejaksaan.
“Harusnya kami diberitahu sejak awal, jangan langsung main begitu. Kami jadi tidak enak diwawancara banyak hal disana,”katanya.
Husin mengatakan, sehari pasca kehadiran mereka di Kejaksaan negeri Nunukan, para kepala sekolah di Nunukan langsung menggelar pertemuan.
“Hari ini (kemarin,red) kami mengadakan pertemuan di SMA 1, untuk membahas langkah-langkah selanjutnya, setelah komite sekolah tidak di perbolehkan lagi memungut uang partisipasi dari siswa baru,”kata Husin.
Sebelumnya, Selasa (5/8) lalu sejumlah kepala sekolah dan orang tua murid hadir di Kejari Nunukan untuk dikonfirmasi mengenai kemungkinan adanya pungli.
Kepala kejaksaan negeri Nunukan Suleman Hadjarati mengatakan, pihaknya mengundang dua kepala SMA negeri, tiga kepala SMP Negeri dan 10 Kepala SD Negeri di Nunukan termasuk orang tua yang menjadi bagian komite sekolah.
“Jadi kami hanya mengundang perwakilannya saja. Pak Walijo (Kepala disdik,red) ke sini barangkali hanya mengantar, karena mereka ini kami undang lewat kadisdik,”ujarnya.
Suleman menegaskan, diundangnya pihak-pihak itu hanya sekedar di konfirmasi menyangkut pungutan-pungutan dalam penerimaan siswa baru.
“Jadi kami belum melakukan penyelidikan. Kami berharap pungutan itu memang tidak terjadi, sekalian sebagai syok teraphi agar sekolah jangan asal melakukan pungutan-pungutan terhadap siswa baru,”katanya.(noe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Sampaikan Komentar Anda Terhadap Berita Ini