Kamis, Maret 06, 2008

Asisten Satu Setkab Nunukan Diperiksa Jaksa

NUNUKAN- Jajaran kejaksaan negeri Nunukan kini tengah bekerja keras. Sejumlah pejabat Nunukan bolak-balik di periksa di lembaga yang dipimpin Suleman Hadjarati SH MH itu. Salah satu kasus yang tengah di tangani kejari Nunukan, menyangkut pengadaan genset.
Menurut sumber koran kaltim di Kejari Nunukan, Senin (3/3)lalu jaksa memeriksa asisten satu Setkab Nunukan Abdul Karim. Karim dimintai keterangannya mengenai pengadaan genset yang kini dikelola PT Karunia Wahana Nusa.
Ia diperiksa sejak sore sekitar pukul 17.00 hingga malam hari.
Selain Karim, Budi salah seorang panitia pengadaan genset tersebut, juga menjalani pemeriksaan, pada Senin lalu. Ia diperiksa sejak pagi hingga sore.
Menurut sumber tersebut, akibat banyaknya kasus yang ditangani kejaksaaan, sejumlah penyidik harus pulang hingga larut malam.
“Kajari saja pulangnya jam 12 malam ke atas,”kata sumber itu.
Dikonfirmasi, Kejari Nunukan tak secara tegas membenarkan informasi pemeriksaan sejumlah pejabat tersebut.
“Itu masih dalam rangka pengumpulan data dan keterangan. Sifatnya masih konfirmatif. Kami memanggil semua pihak yang dianggap perlu, tak terkecuali,”katanya singkat.
Sementara itu, menyangkut kasus Amdal di Bapedalda Nunukan, giliran kepala Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Darmawan, Selasa kemarin, di periksa penyidik kejari Nunukan. Darmawan mulai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 09.00 WITA. Belum diketahui status Darmawan dalam kasus itu.
Kajari Nunukan Suleman Hadjarati kepada koran kaltim mengatakan, kasus tersebut melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Bapedalda beserta para perencana kegiatan.
Ia sendiri enggan menyebutkan jumlah maupun nama tersangka dalam kasus itu.
“Tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah, Kami terus melakukan pengembangan kasus ini,”katanya.
Dijelaskannya, kasus Amdal tersebut melibatkan enam item pekerjaan. Yakni, pembangunan RSUD Nunukan, Bandara, Embung Sungai Bilal, Embung Sungai Bolong dan gedung gabungan dinas-dinas (gadis). Nilai pekerjaan tersebut mencapai Rp1,9 miliar. (noe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Sampaikan Komentar Anda Terhadap Berita Ini