Senin, Desember 08, 2008

Kanopi Rujab Bupati, Sarat Korupsi


NUNUKAN- Aktifis LSM Lingham, Jamhari Ismail mendesak Kejari Nunukan, segera memeriksa dugaan korupsi dalam pembangunan kanopi lapangan tenis di rumah jabatan bupati Nunukan.
Sebab, kata Jamhari, pasca runtuhnya kanopi tersebut, kontraktor ternyata tak lagi menindaklanjuti pembangunan itu.
Padahal, sebut Jamhari, anggaran sebesar Rp500 juta sudah mengucur untuk pembangunan tahap pertama kanopi tersebut.
"Anggarannya sebenarnya Rp3,3 miliar, yang sudah dibayarkan Rp500 juta. Tapi bagaimana urusannya kalau sudah dibayarkan tapi fisik bangunan tak tampak?,"ujarnya.
Karena itu, menurut Jamhari, sangat kuat alasan untuk melakukan pemeriksaan.
"Tentunya kita berharap jaksa tidak tebang pilih dalam menangani kasus-kasus dugaan korupsi di Nunukan,"ujarnya.
Sekitar Januari lalu, kanopi tersebut runtuh di hantam badai. Jamhari berpendapat, konstruksi bangunan itu tidak kokoh, sehingga dengan mudah ambruk.
Ia membandingkan, bangunan serupa seperti di pelabuhan Tunon Taka Nunukan justru tidak ambruk saat badai itu menerpa Nunukan.
"Bangunan itu tidak kuat, makanya rontok. Bangunan runtuh rata dengan tanah. Kenyataannya, bangunan di sekitarnya termasuk pohon tidak ada yang ambruk diterjang badai itu,"kata Jamhari.
Sejak dibangun beberapa waktu lalu, Jamhari sudah memastikan usia bangunan tidak akan bertahan lama.
"Konstruksi bangunan tidak kokoh. Ada dugaan kalau bangunan tidak sesuai bestek,"jelasnya.
Bangunan itu sendiri menelan anggaran yang tidak sedikit. Lewat APBD 2006, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp3,3 miliar.
"Akibatnya, uang rakyat terbuang percuma. Kalau pembangunanya tidak sesuai dengan perencanaan, artinya ada kerugian negara disitu. Itu menjadi tugas aparat untuk menindaklanjutinya,"desak Jamhari.(noe)

1 komentar:

  1. Selain kontraktor, aparat juga sebaiknya memeriksa secara serius pihak konsultan perencana dalam hal ini CV. Duta Cipta Konsultan yang dipimpin oleh Dony Ari Wibowo. Sebab kelihatannya sang konsultan juga punya andil besar robohnya atap tersebut. Kasak kusuk yang terdengar, material besi yang digunakan sebagai rangka atap sangat tipis (bisa dilihat sisa reruntuhannya), sedangkan bentangan yang dipikulnya terlalu besar. Material tersebut kini masih ditumpuk di Jalan Rimba, sekitar pelataran sawmil kayu milik PT. Amalia.
    Uniknya, Dony sendiri masih ada hubungan iras dengan H. Hamka pemilik PT. Primanuka, sang kontraktor karena istri mereka berdua masih saudara kandung. Sebenarnya ada satu nama lagi yang patut diperiksa, yakni Saifullah Djamal. Ia kini duduk di Bagian Pembangunan Setkab Nunukan.
    Menurut kabar, ia termasuk salah satu pendesain kanopi dan bermain di belakang nama konsultan tersebut. Selanjutnya Saiful juga ditengarai bertindak selaku kontraktor beberapa kegiatan proyek secara diam-diam. Diantaranya pekerjaan taman GOR Nunukan, dengan meminta pekerjaan tersebut dari Herman Hamid, Bos Grup Amalia. Kemudian Bangunan Fisik pagar rumah sakit Nunukan.
    Namun dosa paling besar yang pernah dilakukan oleh Saiful Djamal adalah ketika menjadi ketua panitia lelang di Sub Din Cipta Karya. Ketika itu dia dengan berkongkalikong dengan anggota panitia lelang lainnya menyembunyikan kotak lelang hingga nyaris menyulut keributan antar etnis.
    Namun seperti bencong tengik, ia kemudian mengungsi ke luar Nunukan bersama Khotaman, Nardi Azis, dan sederet dedengkot BAB (Barisan Anak Bangsat), seakan lari dari tanggung jawab. Sementara orang-orang tak berdosa di Nunukan nyaris menjadi korban saling bantai antar etnis.
    Celakanya, aparat kala itu seperti pura-pura tutup mata. Tau tapi pura-pura tidak tau.
    Konon para aparat sudah disuap puluhan hingga ratusan juta untuk menutup rapat-rapat kasus ini dan melindungi para pelaku jahanam.
    Jangan lupa pula jika Saiful Djamal juga pernah membuat heboh seantero Nunukan karena nyaris menjadi biang keretakan keluarga Abdi Jauhari bersama istrinya. Affairnya dengan istri Abdi Jauhari hampir merusak rumah tangga abdi Jauhari hingga nyaris bercerai. Dasar laki-laki playboy......

    BalasHapus

Silahkan Sampaikan Komentar Anda Terhadap Berita Ini